Home » » Cara Mengatasi Perdebatan dengan Sehat

Cara Mengatasi Perdebatan dengan Sehat

Semua yangkita lakukan pasti nantinya akan menjadi suatu pro-kontra dan akan melahirkan perdebatanperdebatan tertentu. Untuk menghadapi sebuah perdebatan yang sehat, Solusi Online Memiliki tips (dikutip dari Agus Gunawan: Profesional Coach and Trainer) untuk berdebat secara sehat

  • Miliki keyakinan bahwa “semua masalah dapat diselesaikan!” tanpa pedoman ini, maka anda cenderung untuk memikirkan cara menghindar atau bahkan solusi yang tidak sehat. Landasi pembicaraan dengan pengertian bahwa segala sesuatu dapat diselesaikan. Sikap berpikir seperti ini akan cenderung menajamkan intuisi anda untuk menemukan solusi yang tepat.

  • Miliki sikap yang mudah untuk melupakan dan memaafkan perdebatan yang terjadi. Membawa-bawa kejadian lalu atau mengungkit-ungkit, adalah tanda belum memaafkan. Sikap seperti ini tidak mendukung untuk mendapat solusi yang efektif.

  • Fokus pada solusi dari permasalahan yang sedang dihadapi, dan sikap hati yang lapang memudahkan pikiran menganalisa masalah dengan baik dan lebih “smart” sehingga mudah menemukan solusi.

  • Nada suara kita adalah bagian dari komunikasi nonverbal, yang sangat mempengaruhi lawan bicara. Pastikan anda selalu berbicara dengan nada yang lembut. Nada yang lembut akan otomatis membuat hati dan pikiran anda lebih terkontrol, sehingga mudah mengatasi konfrontasi. Nada yang lembut juga akan mudah melunakkan hati orang disekitar anda dan mendapat dukungan. Ketika anda sudah berusaha sabar namun tidak mendapat respon yang baik dari lawan bicara, maka akhirilah pembicaraan dengan sopan, dan minta untuk melanjutkan pembicaraan di suasana yang lebih nyaman.

  • Bersikap objektif adalah tantangan tersendiri bagi setiap orang ketika terlibat konfrontasi. Ingatlah bahwa benefit dari bersikap objektif akan menempatkan anda sebagai “pemimpin” dalam diskusi tersebut. Orang lain akan segan dengan anda, ketika bersikap objektif

  • “Maaf” adalah kata-kata ajaib yang seringkali dapat menjadi pencair suasana ketika diucapkan dengan tulus. Sekalipun anda merasa benar, kata ‘maaf’ sangat membantu untuk membentuk dasar komunikasi yang baik. Maaf juga akan membuat orang lain tidak bersikap melawan kita, karena mereka tidak lagi merasa terancam. Kata ‘maaf’ lebih penting dalam mencari solusi, daripada mempertahankan ego pribadi.

  • Mungkin anda sudah minta maaf, bersikap objektif, bernada lembut, namun masalah malah bertambah buruk! Hal ini bisa terjadi jika anda melakukannya melalui telepon. Pembicaraan melalui telepon membuat lawan bicara tidak dapat dengan jelas menangkap maksud baik kita yang terpancar lewat bahasa nonverbal. Bahkan kebanyakan orang akan merasa dihargai, ketika lawan bicaranya bersedia bertatap muka secara langsung untuk berdiskusi. Keengganan bertemu dan memutuskan berbicara lewat telepon seringkali hanya membuat masalah makin parah atau tidak terselesaikan dengan baik. Memutuskan bicara melalui telepon juga akan menyebabkan anda terkesan kurang bertanggung jawab. Ada beberapa hal yang tidak dapat dilakukan melalui telepon seperti tersenyum, menepuk, menyalami, terdiam untuk berpikir sejenak. Bahkan jika terdiam di telepon anda dapat dianggap sedang marah. Orang akan memahami jika anda terdiam sambil mengangguk-angguk dan terlihat sedang berpikir. Jadi hindari konfrontasi melalui telepon.

  • Akhiri dengan sebuah kesepakatan dan jalankan kesepakatan dengan komitmen.